Jubir Menteri Koordinator Sektor Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, menyebutkan Luhut Binsar Pandjaitan tidak ambil keuntungan individu dari peraturan test polymerase chain reaction (PCR). Menurut Jodi, Luhut malah memberi bantuan untuk sarana PCR untuk tujuh fakultas kedokteran di Indonesia.
“Pak Luhut tak pernah ingin buka beberapa hal yang karakternya bantuan semacam ini. Tetapi silahkan saja dilihat. Ini mau tak mau kami membuka agar dapat jadi pelajaran, karena kita tidak mau di depan saat ada beberapa orang di negeri ini yang punya niat ikhlas untuk menolong jadi berpikiran 2x karena takut mendapatkan dakwaan beberapa macam semacam ini,” tutur Jodi pada Rabu, 3 November 2021.
Jadi Pelajar Sekolah tinggi Polisi Kang Daniel Berjumpa Chae Soo Bin di Drama korea Rookies
Adapun kampus yang terima bantuan itu ialah Kampus Indonesia, Kampus Padjajaran, Kampus Diponegoro, Kampus Gadjah Mada, Kampus Airlangga, Udayana, dan Kampus Sumatera Utara. Nilai bantuan itu di-claim capai lebih dari Rp 60 miliar.
Jodi menjelaskan Luhut sering memberi dana untuk beragam kebutuhan peningkatan sumber daya manusia dan research and development (RnD) di beberapa sektor, terhitung kesehatan. Terakhir, ia disebut menolong Nusantic, salah satunya perusahaan rintisan di bagian bioscience yang fokus meningkatkan reagen PCR.
Nama Luhut ada pada lingkaran petinggi yang menjalankan bisnis PCR. Majalah edisi 1 November 2021 menulis, dua perusahaan yang terafiliasi dengan Luhut, PT Toba Sejahtra dan PT Datang Bumi Energi, terdaftar mengempit saham di PT Genomik Kebersamaan Indonesia (GSI).
GSI sebagai perusahaan yang mengurus laboratorium GSI Lab untuk test PCR dan mempunyai lima cabang di Jakarta. PT Toba Sejahtra dan PT Toba Bumi Energi kantongi 242 helai saham sebesar Rp 242 juta di GSI. Selainnya Luhut, pejabat PT Adaro Energy dan PT Indika Energy Tbk disebut turut serta dalam usaha test PCR.
Jodi menerangkan, arah pembangunan GSI tidak untuk cari keuntungan untuk beberapa pemegang saham. Sama sesuai namanya, katanya, GSI sebagai kewiraswastaan sosial. GSI datang karena pada saat-saat awalnya wabah 2020, Indonesia masih terhalang dalam pengadaan test Covid-19.